29.5.06

Nusantara Berkabung









Disaat merapi masih merintih,
kabut panas belum beranjak pergi,
dan jiwa yang setia dengan kecemasan..

Tiba - tiba...
Ya Tuhan... apa yang terjadi...

Getaran hebat mengguncang dari dasar laut,
diujung subuh...

Saat itu...

wajah ketakutan,
jerit histeris,
isak tangis kesedihan,
memecah... mengiringi kepergian...
anak-anaknya, ibu-ibunya, bapak-bapaknya,
saudara-saudaranya, sahabat-sahabatnya...

Ya Tuhan...
Limpahkanlah segenap rahmat-Mu untuk negeri ini
Semoga ada ketabahan dan keikhlasan
senantiasa menyertai jiwa-jiwa mereka...

*******
(Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas
korban bencana alam gempa di Yogyakarta dan
sekitarnya, Sabtu 27 Mei 2006; 05.53)

*gambar diambil dari sini tanpa izin*

17.5.06

Potret Suram Bangsa Ini

Ingat pepatah ini nggak..?

Guru kencing berdiri..
Murid kencing berlari..

Perasaan saya jadi miris sekali ketika menyaksikan berita di stasiun ini , program bertajuk Suara Anda itu menampilkan topik tawuran sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Makassar dengan sekelompok sopir angkot. Tidak begitu jelas masalahnya apa, cuma dikatakan kericuhan tersebut dipacu oleh sekelompok mahasiswa yang melakukan pemblokiran jalan raya di daerah tersebut. Menyedihkan sekali ya.. kelompok mahasiswa gitu loh!! yang mana mereka adalah sekelompok masyarakat yang mewakili kaum intelektual, apalagi mereka adalah calon-calon pengajar sekaligus pembimbing dimasa depan, bisa-bisanya terlibat aksi tawuran, dengan sopir angkot lagi!!. Jadi kepikiran juga bagaimana mereka bisa menjadi pengajar dan sekaligus pembimbing yang baik kalo tindakan mereka tidak mencerminkan sikap yang patut untuk dijadikan suri tauladan.

15.5.06

Demi Waktu

saat engkau dengan senyumanmu
datang kepadaku
mengajak aku untuk bergegas
mengayuh langkah..

aku diam dalam enggan..

dan saat engkau dengan senyumanmu
datang kembali kepadaku
mengajak aku untuk bergegas
mengayuh langkah..

aku masih diam dalam enggan..

dan saat engkau dengan senyumanmu
datang lagi kembali kepadaku
mengajak aku untuk bergegas
mengayuh langkah..

aku masih saja diam dalam enggan..

lalu kembali engkau datang lagi
diujung senja yang kelabu
tidak dengan senyuman manismu
tidak dengan ajakan hangatmu

dan saat itu..
aku terlambat untuk mengayuh..

8.5.06

Speak English, please....

Ketika penguasaan bahasa asing -sebut saja bahasa Inggris- menjadi sangat penting, sedangkan kamu belum mampu untuk menguasai, apa yang akan kamu lakukan?

Kamis, di minggu kemarin menjadi hari yang sangat penting buat saya - mengingat misi saya akhir-akhir ini :P - ya.. udah bisa ditebak, walking interview. Panggilan wawancara kali ini lokasinya jauh sekali, Tangerang. Dibutuhkan waktu selama 3 jam menuju kesana, fiuh...

Tepat jam 8 saya sampai ditempat dimana sebuah perusahaan manufacture milik Asing yang memproduksi lampu penerang itu berlokasi. Alhamdulillah.. masih ada satu jam untuk menunggu waktu wawancara. Tepat jam sembilan nama saya dipanggil.

*******

+ Could you please tell me about your self, education background and your working experience?
- Of course Sir, my name is Ali, i was graduate from bla...bla..bla.. and now working at PT. bla..bla..
(mohon digambarkan pada saat itu saya menjawab cukup lancar, hehe...)
+ OK, you are working in finance & tax field right? tell me what duties.
- My job duties are bla..bla..bla..

pada saat itu saya menerangkan dengan terbata-bata dan banyak diselingi dengan bahasa ibu yang memang saya sangat fluent dengan bahasa tersebut, dan akhirnya si bapak tadi bicara..

+ Mas, kamu tahu kenapa saya bertanya dalam bahasa Inggris..?
- (Saya terdiam)
+ Saya pengen tahu seberapa jauh kemampuan kamu berkomunikasi dalam bahasa Inggris, karena nantinya kamu akan sering berhubungan langsung dengan direktur keuangan kami untuk berdiskusi panjang tentang masalah pekerjaan. Kebetulan dia orang Jerman, tidak bisa berbahasa Indonesia, kecuali kamu mampu berkomukikasi dengan dia dalam bahasa Jerman.
- (Saya masih saja terdiam)
+ Saya percaya kamu bisa menguasai masalah teknis pekerjaan, namun penguasaan komunikasi (dalam bahasa Inggris) kamu yang miskin akan menjadi kendala nantinya. Saya sarankan kamu ambil kursus dan banyak practice in English. Belajar bahasa kuncinya adalah praktek, berani bicara dan jangat takut salah. Ok... semoga kamu mendapat kesempatan yang lebih baik dikemudian hari.

*******

Dialog diatas mungkin tidak akan pernah terjadi manakala saya bisa menguasai bahasa Inggris dengan baik, saya juga tidak akan sering kehilangan kesempatan emas karena kekurangan yang saya miliki itu. Tapi setidaknya kejadian seperti kemarin menumbuhkan semangat saya untuk belajar.