16.1.07

Capek..Lemah..Letih..Lesu..Tidak Bergairah..Kurang Bertenaga..Males..

Masuk saja. Tak usah malu. Feel like home.

Bukannya enggan menerima.
Bener..Sumpah..tak ada niat begitu..


10.1.07

Urban Society

Kemegahan kota metropolitan seperti Jakarta menjadi daya tarik kuat bagi sebagian masyarakat daerah untuk mengais rejeki di kota itu untuk sesuap nasi. Termasuk saya, Wong Kesasar ini :)
Tampak oleh dokumentasi seorang ibu tersenyum menatap kamera. Ia biasa "beroperasi" di bilangan Blok M - Jakarta Selatan.

(Gambar saya ambil 31 Juli 2005 18:48
Oleh bantuan Canon EOS 350D Digital
Milik seorang Wahyu)

7.1.07

Sepenggal Pelajaran

Pagi tadi saya berangkat dari Jatibening dengan arah tujuan ke pabrik. "Pabrik..? Minggu - minggu gene...? sregep temen...", itulah komentar mbak sepupuku seng omahe sering tak grijaki saben minggu. "Iyo.. ngebut kerjaan akhir taon. biasah tutup buku. Masalahe Senen sesuk pak neng Suroboyo dadi mesti dikerjake saiki. sediluk meneh pak diaudit soale... " jawab saya. Maklum namanya masih jadi babu, musti ready bin ikhlas mau disuruh apa aja. Tul nggak..?

Jadi.. kalo anda butuh babu seng siap di apa-apake hubungi saya aja.. hehe.. ;p

Postingan saya ini tidak akan bercerita tentang kesibukan saya di pabrik. (Li tolong jangan menggunakan kata "kesibukan saya" untuk menggantikan kata blog-walking dan browsing ya, basi tau!! ;p)
Ya..ya.. oke lah untuk sementara jangan pedulikan kata hati yang sedang protes ;p. Oh ya.. mau ngomong apa sih tadi. Ehm.. postingan saya ini akan bercerita tentang kejadian yang saya temui di perjalanan tadi. Dari Jatibening menuju pabrik.

Perjalanan dari Jatibening ke pabrik bikin saya merinding. Pasalnya tadi saya ketemu dengan insiden naas. Sebuah kecelakaan sepeda motor dengan sepeda onthel terjadi di Jl. Raya Narogong (deket Trakindo). Si pengendara motor -dua orang- kondisinya tidak begitu parah. Yang satu cuma lecet tangan dan yang satunya pecah bibir. Nah yang parah si bapak yang pake sepeda onthel. Bapak itu umurnya udah agak tua, memakai baju dan celana dengan warna senada -cokelat muda- seperti pakain safari. Kepalanya berdarah dan sampai tidak sadarkan diri alias semaput. Berkat bantuan dari orang - orang setempat bapak tadi dilarikan kerumah sakit Thamrin deket kejadian. Mudah-mudahan masih bisa tertolong.

Apa yang terjadi tadi adalah salah satu kejadian dari akibat kelalaian kita sebagai pengguna jalan. Semua kepingin ndisiki, pengen cepet-cepet alias ngebut tanpa memperhatikan unsur keselamatan diri dan orang lain. Boso aluse pecicilan setan.

Memang yang namanya musibah itu takdir Illahi. Tapi yen gak ati-ati sama aja menyerahkan nasib celaka diri kita kepada Illahi. Ya toh...? Nggeh mboten..? lha nggeh tho wong jelas - jelas dalam Al qur'an ditulis "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali dia merubah nasibnya sendiri". Jadi kalo naik motor ngebut trus ngesun trotoar atau french kiss sama silite truk gandeng. Jangan salahin nasib. Jangan mengkambinghitamkan Tuhan. Karena nasib adalah pilihan kita sendiri.

Lantas bagaimana dengan kita yang sudah berhati - hati atau gak tau apa-apa tiba - tiba kena musibah. Seperti penumpang pesawat Adam Air (yang sampai sekarang belum diketahui nasibnya) atau sebagian besar penumpang kapal KMP Senopati yang meninggal akibat kapal tenggelam di Perairan Mandalika, Jepara? Ya mungkin itu namanya takdir. Kehendak Allah. Ingat, Allah berhak seratus persen penuh atas diri kita. Termasuk kematian kita. Tidak sedikit orang yang bisa selamat dari musibah. Banyak pula orang yang keliatannya sehat wal afiat tiba2 sejam kemudian dikabarkan meninggal. Ingat sekali lagi, Allah berhak seratus persen penuh atas diri kita. Termasuk kematian kita.
"Idza jaa a ajaluhum laa yasta'khiruuna sa'atan walaa yastaqdimuun". Yang maksudnya "Jika tiba ajal mereka tidak dapat ditunda walau sesaat (sejenak) dan tidak dapat dimajukan".

Kematian kita Allah yang menentukan.
Kapan saja dimana saja Izrail siap "menjemput" kita.

Dan sudahkah kita siap?