6.7.06

Kali ini gak pake judul

Ini bukan yang pertama kali saya "dipalak" sama tukang parkir bodong alias gadungan alias tukang parkir gak jelas alias apalah. tapi kejadian ini sudah gak keitung, dan anehnya saya masih tetep aja pasrah tur enjoy, bodoh.

tukang parkir "jadi-jadian" itu senantiasa nongol dan bergentayangan di depan toko-toko sembako, warung makan tenda atau bilik ATM saat saya sedang bertransaksi ditempat-tempat tersebut. ngeselin banget. bukannya saya eman-eman sama duit atau bahasa kromone pelit, cuma menurut saya peruntukannya jelas-jelas gak jelas karena praktisnya mereka tidak menjamin apalagi menanggung apakah kendaraan kitanya betul-betul aman. gak percaya?

coba perhatikan banyak dari mereka yang hanya duduk-duduk tanpa mengawasi, ngobrol sambil udutan, trus giliran kitanya siap menstarter kendaraan *haaiiaah bahasane* ujuk-ujuk dia nyamperin kita dan nodong seceng, tanpa meminta kita menunjukkan STNK sebagai bukti bahwa kita adalah pihak yang sah sebagai pemakai kendaraan tersebut. meskipun dibelakangnya kita minjem.

kadang kepikiran pengen menertibkan *ckckck... gombal yo gombal tapi yo ojo gombal gombal getooh ;p* tapi apa daya saya hanya manusia biasa.. ;p bisanya cuman berdo'a dan berusaha, berdo'a untuk tidak ketemu tukang parkir bodong alias gak jelas tadi dan berusaha menolak kalo-kalo ditodong seceng lagi, itu juga beraninya kalo pas lagi sama temen ;p

saya [hanya] punya dua tips untuk mengadapi situasi ini [cuma baru mau tak laokoni nanti..]
yang pertama, kalo tujuan kita sebut saja warung pakberkahmart jaraknya dekat dengan rumah mendingan jalan kaki aja, gak lucu kan beli kopi 800 perak tapi bayar parkir 1000 perak. kecuali jaraknya gak make sense untuk ditempuh dengan jalan kaki, 5 kilo getoh, gempor dong kaki.
yang kedua, kasih aja tuh si tukang parkir "jadi-jadian" dengan 100 ribuan, insyaallah gak ada kembaliannya dan jadinya kita gak jadi bayar *wesss.. tambah kacao kalimate*, tapi ati-ati malah-malah uang kita yang dibawa kabur.

sebegini dulu curhatan saya, takut kalimatnya tambah ngaco dan tidak sesuai dengan EYD, oh ya mohon maaf kalo ada tukang parkir yang baca postingan ini, saya menulis bukan untuk melukai perasaan anda tapi saya menulis karena kondisi saya yang terluka haallaaah... ;p
buat yang baca [selain tukang parkir] mungkin dari anda ada masukan untuk nambahi tips diatas? monggo....

7 comments:

Anonymous said...

bukannya parkir itu bisnis haram? atas dasar apa seseorang minta uang? he..he.. met kenal.

mutiara nauli pohan said...

pasang tampang autis aja

T A T A R I said...

berkah?? loh kamu tinggal dimana sih?
iya tuh aku juga sebel...
cari aman ya di bayar aja deh

Anonymous said...

hehehe...sejauh ini ga ada yg palakin aku...mungkin karena aku selalu pasang tampang garang duluan..:D

Anonymous said...

itulah para sontoloyo!
kita datang, mereka kongko, membiarkan kita maju mundur hampir nyenggol orang. kita beranjak pulang, mereka tagih duit. kalo ditegur "kenapa gak dari tadi ngatur sama bantu?", mereka pasang muka batu.

Vaye said...

yah habis gimana lagi, lapangan kerja makin sempit kali ya...jadinya menciptakan lapangan kerja sendiri, dg malak org he he he hiks miris

mpokb said...

betul, kalo dekat sih, mending jalan kaki aja.. pan sekalian olahraga... :)