8.6.06

Karena Hidup (bukan sekedar dijalani)

Menjalani hidup bagi saya tidak lepas dari perencanaan dan skala prioritas. Seperti halnya dengan kalian, hidup perlu perencanaan yang matang supaya pada perjalanannya berproses dengan baik dan membuahkan hasil dengan baik pula. Skala prioritas membantu mengidentifikasi target untuk didahulukan atau ditunda sehingga pelaksanaannya lebih fokus dan terkonsentrasi.

Seperti halnya merencanakan untuk melanjutkan sekolah lagi yang sudah terprogram sejak lima tahun yang lalu (dan baru bisa terlaksana pertengahan tahun kemarin). Kegagalan saya pada UMPTN sembilan tahun yang lalu - tuwir banget gw :D menempatkan saya pada sebuah Politeknik Negeri di Jawa Tengah sana, tentunya dengan status kelulusan yang (hanya) bergelar "ahmad". Setelah lulus diploma, prioritas utama saya adalah bekerja. Dengan alasan ingin lepas dari beban orang tua, urbanisasi ke kota metropolitan (seperti) jakarta menjadi sebuah pilihan untuk mengadu nasib di sana.

Manusia memang bisa berencana dan harus berdoa namun hak preogratif atas nasib kita hanya Allah yang memiliki. Pertengahan tahun kemarin menjadi incridible moment buat saya. Setelah 5 lima tahun menunggu dalam penantian helleeh.. ;p akhirnya langkah suci ini kembali mengayun. Ya.. saya mendaftar untuk sekolah lagi... :)
Kembali ke kampus di usia yang semakin senja memang sebuah perjuangan.. ;p Lima tahun meninggalkan aroma buku-buku teks akademik, catatan-catatan, kelas, ujian, kuis, dan paper dan bolo kurowone menjadikan diri ini jadi gak pede dengan kemampuan, "bisa gak seh.. ngikutin kuliah lagi..?" atau.. "wah kalo ujian masih lihai gak ya bikin kepe'an.." :p
Namun, tugas tetep aja tugas, seyogyanya dilakukan dengan serius dan penuh tanggung jawab. Alhamdulillah.. so far everything was running well.. :D

Menjalankan aktivitas - saya menamakannya dengan tugas - secara hampir bersamaan kadang menimbulkan kondisi dilematis, mana tugas yang harus saya dahulukan kadang membuat saya bingung. Waktu ujian yang bersamaan dengan deadline laporan bulanan sudah menjadi santapan saya dua semester ini. Yach.. tidak ada pilihan dalam hal ini, mosok saya harus meninggalkan pekerjaan untuk urusan sekolah, atau saya harus menghentikan "langkah suci" saya demi pekerjaan..? Dua-duanya harus saya jalani. Dua-duanya menjadi prioritas utama.

Yach.. apapun keadaan yang mengiringi perjalanan ini, menikmati dan mensyukurinya merupakan jawaban yang masuk akal.

5 comments:

mpokb said...

permisi, numpang nanya. ahmad itu apaan yak?

Anonymous said...

ahli madya mpok... :P

Vaye said...

menikmati dan mesyukuri
dua kata kunci yang kadang sulit dilaksanakan apalagi klu mentog atau ketemu persimpangan, weleh...
yg penting tetap semangat!! :-)

Anonymous said...

gile... nicknamenya mirip. Untung aje aku pakai bank sebelum ada al.

Btw, salut deh atas semangat juangnya yg masih mau kuliah sembari kerja.

T A T A R I said...

aku suka postingan yg ini...
>_*